Cerai talak merupakan putusnya perkawinan yang disebabkan karena perceraian dapat terjadi karena talak atau berdasarkan gugatan perceraian (Pasal 114 KHI). Talak yang sah secara hukum negara yaitu dengan terlebih dahulu pihak suami mengajukan permohonan cerai talak ke pengadilan agama lalu, mengucapkan ikrar talak di hadapan majelis hakim pengadilan agama, sebagaimana Pasal 129 dan Pasal 131 KHI. Berikut contoh surat permohonan cerai talak:
Kota/Kabupaten, tanggal/bulan/tahun
Perihal : CERAI TALAK
Kepada.
Yth. Ketua Pengadilan Agama
di-
Assalamu/alaikum Wr. Wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ……………….. Binti …………………………………………………………….
Umur/TTL : ……………………………………………………………………………………..
NIK : ……………………………………………………………………………………..
Agama : ……………………………………………………………………………………..
Pendidikan : ……………………………………………………………………………………..
Pekerjaan : ……………………………………………………………………………………..
Tempat Tinggal : ……………………………………………………………………………………..
Untuk selanjutnya disebut sebagai “PEMOHON”.
Dengan hormat, PEMOHON mengajukan permohonan cerai talak berlawanan dengan:
Nama : ……………….. Binti …………………………………………………………….
Umur/TTL : ……………………………………………………………………………………..
NIK : ……………………………………………………………………………………..
Agama : ……………………………………………………………………………………..
Pendidikan : ……………………………………………………………………………………..
Pekerjaan : ……………………………………………………………………………………..
Tempat Tinggal : ……………………………………………………………………………………..
Untuk selanjutnya disebut sebagai “TERMOHON”.
Adapun dalil-dalil permohonan Pemohon sebagai berikut:
- Bahwa pada tanggal…..bulan…..tahun….. Pemohon dengan Termohon melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan ………………………………………… Kabupaten ………………………………………… dengan kutipan Akta Nikah Nomor: ………………………………………… tanggal…..bulan…..tahun…..;
- Bahwa setelah pernikahan tersebut Pemohon dengan Termohon bertempat tinggal di rumah Pemohon selama kurang/lebih …..bulan…..tahun….., telah bercampur (Ba’da dukhul) sudah dikarunia …… orang anak yaitu:
- ………………………………………., umur ……. tahun.
- ………………………………………., umur ……. tahun.
- ………………………………………., umur ……. tahun.
- ………………………………………., umur ……. tahun.
- ………………………………………., umur ……. tahun.
- ………………………………………., umur ……. tahun.
- ………………………………………., umur ……. tahun.
Sekarang anak tersebut ikut dengan Pemohon/Termohon;
- Bahwa pada awalnya kehidupan rumah tangga Pemohon dengan Termohon berjalan dengan tentram dan harmonis namun sejak kurang lebih bulan …….. tahun ………. rumah tangga Pemohon dengan Termohon mulai sering diwarnai dengan perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Termohon telah diketahui berselingkuh dengan pria idaman lain;
- Bahwa puncaknya Termohon pulang kerumah orang tua Termohon hingga terjadi perpisahan dengan Pemohon selama selama …………. tahun ……… bulan sampai sekarang;
- Bahwa sejak Termohon memiliki pria idaman lain membuat pertengkaran yang berkepanjangan, yang berimbas pada rumah tangga antara Pemohon dengan Termohon tidak ada kebahagiaan lahir dan batin dan tikdak ada harapan untuk kembali membina rumah tangga;
- Bahwa Termohon yang dibantu oleh pihak keluarga dari kedua belah pihak sudah mengupayakan untuk mendamaikan Pemohon dengan Termohon namun tidak kunjung berhasil;
- Bahwa Pemohon sanggup untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul akibat perkara ini.
Berdasarkan dalil-dalil diatas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama/Majelis Hakim berkenan memeriksa dan mengadili perkara ini selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut:
PRIMER:
- Mengabulkan Permohonan Pemohon;
- Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon;
- Membebankan biaya perkara menurut hukum yang berlaku.
SUBSIDER:
Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Demikian Permohonan ini, Pemohon berharap Bapak Ketua Pengadilan berkenan membuka persidangan dengan menghadirkan Pemohon dan Termohon dimuka persidangan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Hormat Pemohon
…………..Binti…………….
Dasar hukum:
Kompilasi Hukum Islam
Penulis:
TB Agung, SH.