JUDEX FACTI: PERAN PENTING DALAM SISTEM PERADILAN INDONESIA

Sistem peradilan di Indonesia mengenal konsep penting yang disebut judex facti, yang memiliki peran krusial dalam proses penegakan hukum. Istilah Latin ini merujuk pada fungsi hakim dalam memeriksa dan menilai fakta-fakta yang menjadi dasar dari sebuah perkara hukum. Judex facti berperan sebagai garda terdepan dalam menyusun gambaran lengkap tentang kejadian yang menjadi sengketa di masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai konsep judex facti, perannya dalam sistem peradilan Indonesia, serta relevansinya dalam konteks hukum modern.

Pengertian Judex Facti

Judex facti, dalam konteks peradilan, adalah istilah yang berasal dari bahasa Latin yang secara harfiah berarti “hakim fakta”. Konsep ini merujuk pada peran utama hakim dalam menguji dan menilai fakta-fakta yang diajukan dalam suatu persidangan. Tugas utama judex facti adalah untuk melakukan penyelidikan, mengumpulkan bukti-bukti yang relevan, mendengarkan kesaksian saksi, dan menganalisis segala informasi yang diperlukan untuk mencapai kebenaran mengenai peristiwa atau tindakan yang menjadi sengketa.

Dalam sistem peradilan Indonesia, judex facti biasanya diemban oleh pengadilan tingkat pertama, seperti Pengadilan Negeri. Di sinilah kasus-kasus pertama kali diajukan dan fakta-fakta yang terkait dengan kasus tersebut diperiksa secara mendalam. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil berdasarkan pada fakta yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Peran Judex Facti dalam Sistem Peradilan Indonesia

Peran Judex Facti dalam Sistem Peradilan Indonesia sangat signifikan karena menjadi fondasi utama dalam menentukan kebenaran fakta-fakta yang menjadi dasar suatu perkara hukum. Sebagai pengadilan tingkat pertama, Pengadilan Negeri memiliki tanggung jawab besar untuk melakukan pemeriksaan yang cermat terhadap semua bukti yang diajukan oleh pihak-pihak yang bersengketa. Hal ini mencakup proses mengumpulkan bukti-bukti fisik maupun elektronik, mendengarkan keterangan saksi, dan mempertimbangkan segala informasi yang relevan untuk memastikan kebenaran kronologis peristiwa yang menjadi sengketa.

Pengadilan Negeri juga bertugas untuk memastikan bahwa seluruh proses pemeriksaan fakta dilakukan secara transparan dan adil. Keputusan yang dihasilkan harus berdasarkan bukti-bukti yang sah dan objektif, serta tidak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau institusional. Kehadiran hakim sebagai judex facti menjadi kunci dalam menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap sistem peradilan.

Pengadilan Tinggi, sebagai pengadilan banding, juga memiliki peran penting sebagai judex facti tingkat kedua. Meskipun fungsi utamanya adalah memeriksa apakah proses hukum di tingkat pertama sudah berjalan dengan benar, namun sering kali terlibat dalam menguji kembali bukti-bukti dan fakta-fakta yang telah diajukan di persidangan.

Proses Judex Facti

Proses judex facti merupakan tahapan krusial dalam sistem peradilan Indonesia di mana hakim bertugas untuk memeriksa dan menilai fakta-fakta yang diajukan dalam persidangan. Pengadilan tingkat pertama, seperti Pengadilan Negeri, adalah tempat utama di mana proses judex facti berlangsung. Di sini, hakim melakukan penyelidikan mendalam terhadap bukti-bukti yang disajikan oleh kedua belah pihak yang bersengketa.

Tahapan awal dari proses ini melibatkan penerimaan berbagai macam bukti, baik berupa dokumen, keterangan saksi, maupun bukti fisik lainnya yang relevan dengan kasus yang sedang dihadapi. Setelah bukti-bukti ini dikumpulkan, hakim akan mempertimbangkan keabsahan dan kekuatan probatori (kemampuan bukti untuk meyakinkan) dari masing-masing bukti ini.

Selanjutnya, dalam sidang-sidang yang berlangsung, hakim judex facti akan mendengarkan keterangan dari saksi-saksi yang dihadirkan oleh kedua belah pihak. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan pandangan yang lebih lengkap tentang kronologi peristiwa yang menjadi pokok sengketa. Hakim juga dapat memanggil ahli untuk memberikan pendapat teknis atau ilmiah terkait dengan masalah yang sedang dibahas.
Pada akhirnya, tugas hakim judex facti adalah untuk merumuskan temuan fakta berdasarkan bukti-bukti yang disajikan. Keputusan ini harus didasarkan pada analisis yang cermat terhadap semua informasi yang tersedia di persidangan.

Kesimpulan

Judex facti adalah pilar utama dalam sistem peradilan Indonesia yang bertanggung jawab atas pemeriksaan dan penilaian fakta-fakta dalam sebuah perkara hukum. Perannya sangat vital dalam memastikan kebenaran proses peradilan dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat. Meskipun demikian, tantangan dalam implementasinya menuntut adanya perbaikan terus-menerus untuk memastikan bahwa keputusan hukum yang dihasilkan berdasarkan fakta yang tepat dan objektif.

Dasar Hukum

UU No.20 Tahun 1947 Tentang Pengadilan Peradilan Ulangan.

Referensi

  1. Moh. Amir Hamzah, “Hukum Acara Perdata Peradilan Tingkat Banding,” 2013.
  2. Putusan MA No.951 K/Sip/1973 pada tanggal 9 Oktober 1975.
  3. Machmud Raschimi dkk, “Kewenangan Mahkamah Agung Sebagai Judex Jurist Dalam Menilai Fakta Untuk Mewujudkan Keadilan,” 2015.
  4. Hukum online.  https://www.hukumonline.com/berita/a/mengenal-judex-factie-dan-judex-jurist-dalam-praktik-peradilan-lt61f193261cc1a/ diakses pada 19 Juni 2024.

Penulis

TB Agung, SH.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top